Alhamdulillah, doktor ke-100 UIN Malang dianugerahkan kepada Pengasuh Pester Al Fauzan Lumajang

Alhamdulillah, pada hari Selasa, 20 September 2016 adalah hari yang bersejarah bagi keluarga besar Pondok Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang khususnya kepada Bu Nyai Dr. Nur Ifadah yang tepat pada pukul 15.35 WIB ditetapkan sebagai doktor ke-100 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang setelah menyelesaikan ujian terbuka. Pada sidang ujian terbuka yang dihelat di gedung auditorium Lt. 4 kampus Pascasarja UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dihadiri dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat biasa, santri, mahasiswa, dosen, pengelola pendidikan Islam (Pesantren dan Madrasah) dari Lumajang, Probolinggo, Malang, para kyai, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Lumajang, Pengawas Madrasah Kemenag Lumajang dan ditetapkan sebagai audiens terbanyak sepanjang pergelaran ujian terbuka di UIN Malang, sebagaimana yang dikemukakan oleh salah satu penguji, Ibu Dr. Hj. Sutiah, M.Pd.
Pada sidang ujian kali ini, dipimpin oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si sekaligus sebagai promotor dan penguji, dengan penguji yaitu Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA (penguji utama), Prof. Dr. H. Mulyadi, M.Pd.I (penguji), Dr. Hj. Sutiah, M.Pd (Penguji), Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si (Ketua/Promotor/Penguji), Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Pd.I (Asisten ketua/penguji), Prof. Dr. H. Tobroni, M.Si (Co-Promotor/Penguji), H.M. Mujab, MA, Pd.D (Co-Promotor/Penguji),  yang berlangsung mulai pukul 13.30 hingga 15.30 WIB. Pertanyaan demi pertanyaan oleh tujuh penguji, mampu dijawab dengan sempurna dan lihai oleh Promovendus (Nur Ifadah) sehingga tak ayal jika dinyatakan lulus dengan nilai disertasi A dengan predikat kelulusan sangat memuaskan.
Penelitian dengan judul disertasi “Manajemen Pembelajaran Berbasis Nilai Kepemimpinan Spiritual di Pondok Pesantren Darul Falah Jepara, Jawa Tengah dan Pondok Pesantren Hidayatut Thullab Kediri, Jawa Timur” menghasilkan hasil temuan teoritik, terumuskannya: pertama, konsep nilai kepemimpinan ruhiyah adalah nilai yang diderivasi dari nilai kudus (iman, islam dan ihsan) dan nilai kemanusiaan (kenabian: sidiq, amanah, tablig, fatanah), yaitu: tawakal, ikhlas, jujur dan barakah;  kedua, model strategi pembelajaran TIT (Transformasi, Internalisasi, Transspiritualisasi); ketiga, model kepemimpinan ruhiyah, yang mengembangkan penelitian Tobroni tentang Spiritual Leadership. Perbedaannya: (a) nilai kepemimpinannya diderivasi dari nilai kudus dan kemanusiaan, (b) fungsi utama kepemimpinnnya menghidupkan, memberkahi, melindungi, kekuatan, eksistensi, (c) peran utama pemimpin sebagai ruh, (d), prinsip kepemimpinannya tauhid dan barakah; keempat, pendidikan nilai kepemimpinan ruhiyah (Ruhiyah Leadership Values Education/ RuLVE). Temuan formalnya adalah Manajemen pembelajaran berbasis nilai kepemimpinan ruhiyah (Ruhiyah Leadership Values-Based Learning Management/ RuLV-BLM).
Tangisan haru dan decak kagum disertai banjiran ucapan selamat dari para audiens mewarnai penutupan sidang ujian kali ini pasca diumumkannya hasil sidang ujian oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. selaku ketua sidang/promotor/ penguji.
Selamat dan Sukses..
Semoga Barokah.
Bagikan Berita Kami :

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *