Pesantren Terpadu Al Fauzan dalam Peringatan Hari Santri Nasional
Mungkin dari ratusan juta orang Indonesia, tidak banyak tahu tentang peran santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dengan adanya hari santri nasional, maka peran santri telah diakui keberadaannya dan setidaknya mampu mengenang perlawanan heroik dari para santri dalam perang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang mampu memukul mundur para penjajah. Sayangnya, sejarah tidak memublikkan kabar tersebut. Ada apa dengan sejarah…? Mengingat perjuangan para santri yang dikomandoi langsung oleh Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari dengan “resolusi jihad”-nya pada tanggal 22 Oktober 1945 yang telah difatwakan sebelumnya sehingga muncullah fatwa “hubbul wathon minal iman”. Dengan begitu betapa bermaknanya akan penetapan hari santri nasional pada tanggal 22 Oktober 2015 yang setidaknya mampu mengingat perjuangan para santri dan alim ulama-nya.
Tari Saman dalam acara Peringatan HSN |
kompetisi antar santri yang mewakili masing-masing kamarnya digelar mulai tanggal 16 – 20 Oktober diantaranya adalah Musabaqoh Fahmil Amtsilati (MFA) yang dimenangkan oleh santri putra dari kamar Umar bin Khottob, Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) dimenangkan oleh santri putri delegasi kamar Siti Khodijah dan Musabaqoh Hifzil Quran (MHQ) juz 30 yang dimenangkan oleh kamar zaenab. Dalam kompetisi tersebut, kamar Siti Khodijah menjadi juara umum karena mampu mengumpulkan poin terbanyak dari sekian kamar yang turut berpartisipasi.
pembagian hadiah kepada santri berprestasi |
Pada penghujung acara di tanggal 21 Oktober yakni Malam Pentas Seni Peringatan Hari Santri Nasional, beragam acara yang ditampilkan dalam acara tersebut. diantaranya adalah penampilan kesenian dari para santri mulai dari drama, musikalisasi puisi, menyanyi, tari saman, tari zapin dsb yang tentunya mampu menunjukkan bahwasannya santri Pester Al Fauzan juga lihai dalam memainkan beragam seni apapun selain juga pandai mengaji. Pada awal acara, dibuka dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran oleh saudari Mahmudah Rohmatul Ilmi (qori’ah) dan Helind Ursula (tarjamah) yang kemudian dilanjutkan dengan sholawat bersama yang dipimpin oleh tim Al-banjari Pester Al Fauzan sebelum dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Pada acara inti, KH. Imron Zamzami, SH sebagai Pengasuh Pesantren memberikan sambutannya tentang sejarah adanya Hari Santri Nasional dengan sangat gamblang mulai dari pra resolusi jihad dan pasca resolusi jihad yang digagas oleh kakek dari Presiden RI ke-4, gus Dur yakni Hadratussyeikh Hasyim Asy’ari. Pada malam yang begitu bermakna bagi para santri, sebelum ditutup dengan do’a, juga dilengkapi dengan pembagian hadiah dan tropy kepada para santri yang berprestasi.
Semoga berkah.