Pesantren Modern : Ujian Kenaikan Kelas di Pester Al Fauzan, Berbasis Komputer untuk Semua Santri
Dipublikasikan
· Di update
UKK-BK Peserta didik MA Pesantren Terpadu Al Fauzan
Sudah menjadi agenda wajib bagi lembaga pendidikan untuk melaksanakan ujian madrasah, mulai dari PTS (Penilaian Tengah Semester), PAS (Penilaian Akhir Semester), UKK (Ujian Kenaikan Kelas) dan lain sebagainya. Ada yang berbeda dari ujian-ujian sebelumnya di MTs dan MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang, yakni pada ujian kali ini/ Ujian Kenaikan Kelas (UKK) berbasis komputer bagi semua peserta didik kelas 7, 8, 10 dan 11. Tidak hanya ujian kenaikan kelas saja yang berbasis komputer, pada ujian akhir sebelumnya bagi kelas 9 dan 12 juga semuanya berbasis komputer, mulai dari USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional), UAMBN (Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional) dan UN (Ujian Nasional).
Peserta didik mengerjakan soal dengan penuh konsentrasi
UKK-BK (Ujian Kenaikan Kelas Berbasis Komputer) ini berdasarkan kebijakan dan instruksi dari Direktur Madrasah Pesantren Terpadu Al Fauzan, Dr. Nyai Nur Ifadah, SH.,MA pada rapat dengan seluruh dewan guru 18 April 2018 lalu. Beliau menyampaikan bahwa sarana dan prasarana di Pesantren Terpadu Al Fauzan sudah tercukupi untuk melaksanakan ujian berbasis komputer dengan adanya laboratorium komputer dan didukung SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni. “Disini kita sudah punya laboratorium komputer yang cukup dan didukung dengan proktor dan teknisi ujian yang sudah berpengalaman dengan ujian berbasis komputer sejak tahun 2017 lalu”. Ungkap Direktur Madrasah yang juga lulusan doktor ke-100 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
UKK-BK Peserta didik MTs Pesantren Terpadu Al Fauzan
Ujian kali ini, terbagi menjadi lima sesi ujian yang berlangsung mulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00 WIB. “Pada UKK-BK sekarang, mata pelajaran yang diujikan hanya mata pelajaran yang masuk di Ujian Nasional yaitu Matematika, IPA (Fisika, Biologi, Kimia), IPS (Geografi, Ekonomi, Sosiologi), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang terbagi menjadi lima sesi ujian”. Ujar ketua tim IT, Sofyan Fahlifi. “Pada ujian semester depan dan seterusnya target kita dengan mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN hingga semua mata pelajaran”. Tambah Syaifuji yang juga menjadi operator pada ujian komputer. Tentunya dengan adanya ujian komputer dapat meringankan guru karena tidak lagi menggunakan koreksi manual.
Untuk mata pelajaran yang tidak diujikan berbasis komputer, menggunakan teknik move position (pindah posisi). Tentunya, para peserta didik hanya memiliki satu kesempatan untuk mengerjakan satu nomor soal.
Semoga dengan adanya ujian komputer bisa meningkatkan kualitas peserta didik di MTs dan MA Pesantren Terpadu Al Fauzan Lumajang.